KEGIATAN IMTAQ (JUM'AT)
Keimanan dan ketaqwaan siswa
merupakan core tujuan pendidikan nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut,
lembaga pendidikan sekolah merupakan salah satu wahana yang sangat efektif
untuk mencapai tujuan pendidikan, dengan alasan karena melalui proses
pendidikan di sekolah peserta didik akan memperoleh bukan saja aspek
pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga sikap. Dalam rangka peningkatan
keimanan dan ketakwaan siswa melalui lembaga pendidikan sekolah, lima strategi
pengembanagn imtaq, yakni (a) optimalisasi pelaksanaan Pendidikan Agama Islam,
(b) integrasi Iptek dan Imtaq dalam proses pembelajaran, (c) pelaksanaan
kegiatan ekstra kurikuler berwawasan Imtaq, (d) penciptaan situasi yang
kondusif dalam kehidupan sosial di sekolah, dan (e) melaksanakan kerjasama
antara sekolah dengan orangtua dan masyarakat.
Tujuan utama pengembangan lingkungan
sekolah berwawasan imtaq ialah keberagamaan peserta didik itu sendiri, bukan
terutama pada pemahaman tentang agama. Dalam hal ini, yang diutamakan
pendidikan agama (Islam) dalam mengembangkan lingkungan berwawasan imtaq bukan
hanya knowing (mengetahui tentang ajaran dan nilai-nilai
agama) ataupun doing (bisa mempraktikan apa
yang diketahui) setalah diajarkannya di sekolah, justru lebih
mengutamakan being-nya (beragama atau menjalani
hidup atas dasar ajaran dan nilai-nilai agama). Karena itu, pendidikan agama
Islam harus lebih diorientasikan pada tataran moral action, yakni
agar peserta didik tidak hanya berhenti pada tataran kompeten (competence), tetapi samapi memiliki kemauan (will), dan kebiasaan (habit) dalam
mewujudkan ajaran dan nilai-nilai agama tersebut dalam kehidupan sehari-hari.