Melestarikan Warisan Budaya: Sosialisasi Bahasa Kolo bersama Rekan Sejawat di SDN 21 Tolomundu oleh Pak Elfian

Dalam upaya menjaga dan melestarikan kekayaan budaya lokal, Pak Elfian, salah satu pendidik di SDN 21 Tolomundu, Kota Bima, menginisiasi kegiatan sosialisasi Bahasa Kolo bersama rekan-rekan sejawat di lingkungan sekolah. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah konkret untuk memperkenalkan serta menghidupkan kembali Bahasa Kolo bahasa daerah yang menjadi identitas budaya masyarakat Kolo, Bima.

Bahasa Kolo merupakan salah satu dialek lokal yang sarat makna, nilai-nilai kearifan lokal, serta sejarah panjang masyarakatnya. Namun, seiring perkembangan zaman dan dominasi penggunaan Bahasa Indonesia serta bahasa asing, eksistensi Bahasa Kolo perlahan mulai tergerus. Generasi muda, terutama anak-anak usia sekolah dasar, banyak yang tidak lagi fasih atau bahkan tidak mengenalnya sama sekali. Melihat fenomena ini, Pak Elfian merasa terpanggil untuk mengambil peran aktif dalam melestarikan Bahasa Kolo. Menurutnya, pelestarian bahasa daerah bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau akademisi, tetapi juga para pendidik di tingkat dasar yang berhadapan langsung dengan generasi penerus bangsa.