MENGENAL TEKNIK LARI JARAK PENDEK

Lari jarak pendek bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung dan paru-paru, memperkuat otot dan menghambat penuaan, membentuk tubuh ideal, hingga menjaga kesehatan mental.
Menarik bukan? Yuk, pelajari teknik seluk-beluk soal lari jarak pendek, khususnya untuk anak-anak di usia sekolah.
Berikut penjelasan lengkap teknik dasar lari jarak pendek untuk anak sekolah.
1. Mulai
Start atau pertolakan adalah posisi ancang-ancang sebelum berlari dengan kecepatan tinggi. Umumnya, start lari jarak pendek dilakukan dengan cara jongkok dengan dua tangan di tanah.
Terdapat tiga teknik start, yakni start pendek, start menengah/medium, dan start panjang.
Misalnya, 1 teknik start yang kamu perlu kuasai adalah start medium, yaitu kaki kiri yang berada di samping lutut kaki kanan dengan jarak sekitar satu kepal. Kedua tangan menempel di atas garis start dengan membentuk huruf 'v' terbalik tepat di belakang garis start.
Sebagai informasi, untuk memulai posisi jongkok, terdapat tiga tahapan yang dilakukan, yaitu aba-aba “bersedia”, aba aba siap, dan aba-aba “ya”.
Perbedaan ketiganya adalah kedua kaki menyentuh tanah pada saat “bersedia”, kemudian pinggang diangkat dan lutut kaki belakang membentuk sudut antara 120-140 derajat saat aba-aba “siap”. Saat mendengar aba-aba “ya”, buatlah langkah pertama untuk berlari.
2. Fase Topang
Fase topang adalah dasar lari jarak pendek ketika kaki menyentuh tanah selama berlari. Dalam fase ini, Anda perlu mendaratkan kaki dengan telapak penuh dan lutut kaki topang bengkok. Luruskan pinggang, sendi lutut, dan mata kaki saat bertolak.
Fase topang memiliki beberapa aspek penting yang harus diperhatikan anak-anak, yakni pendaratan ringan ketika kaki menyentuh tanah hendaknya dilakukan dengan lembut. Pasalnya, pendaratan yang keras dapat menyebabkan cedera dan membuat mereka lebih cepat lelah.
Selain itu, anak-anak perlu memperhatikan pergantian berat badan dengan memindahkan berat badan mereka dari satu kaki ke kaki yang lain dengan cepat dan efisien.
Aspek penting lainnya adalah ketahanan kaki yang perlu dibor agar bisa menjalani fase topang dengan baik tanpa kelelahan yang berlebihan.
3. Fase Layang
Fase layang adalah ketika tubuh anak-anak diangkat dari tanah dan berada di udara. Tujuan tahap ini adalah memaksimalkan dorongan ke depan dan mempersiapkan penempatan kaki yang efektif saat menyentuh tanah.
Teknik untuk fase layang, yang di sekelilingnya melingkari lutut kaki, bergerak ke depan dan ke atas. Saat kaki berbaring bertumpu, tekuk lutut kaki lainnya, diikuti irama ayunan lengan aktif dan rilek. Setelah itu, kaki topang bergantian dengan kaki lainnya.
4. Teknik Lari Jarak Pendek Melewati Garis Finish
Teknik melewati garis finis adalah gerakan yang dilakukan ketika memasuki garis finish atau batas akhir pertandingan.
Meski tampak sederhana, namun teknik ini krusial untuk mempercepat tubuh mencapai garis finis dan sangat menentukan kemenangan.
Ada beberapa cara untuk melakukan teknik mencapai garis akhir, yaitu lari terus menerus tanpa perubahan, condongkan posisi ke depan karena pencatat waktu akan menyetop stopwatch sampai dada menyentuh garis finis.
Hal yang tak kalah penting, saat memasuki jarak 20 meter terakhir sebelum garis akhir, perhatikan kecepatan langkah dan tidak melambat.
Itulah empat teknik lari jarak pendek yang dapat membantu anak-anak mencapai kecepatan maksimal. Dengan latihan dan bimbingan yang tepat, anak-anak dapat menguasai teknik lari jarak pendek ini dengan baik.
Selain mempelajari teknik-teknik itu dengan benar, kamu juga dapat mengonsumsi MILO Activ-Go untuk menyokong proses latihanmu.
Minuman cokelat energi ini mengandung kebaikan dari susu, 2x ekstrak malt (barli), dan coklat yang dilengkapi berbagai nutrisi tambahan, seperti B2, B3, B6, B12, vitamin C, dan vitamin D, serta 3 mineral yaitu Fosfor, Kalsium, dan Zat Besi.
Berbagai kandungan mineral dalam minuman ini dapat menyuplai energi untuk mendukung aktivitas harian, termasuk berlatih teknik lari jarak pendek. Selamat berlatih!