kegiatan program imtaq yang di lakukan setiap jumat pagi

Pendidikan agama (Islam) masih mengalami kekurangan setidak-tidaknya dalam 2 (dua) aspek mendasar yaitu; Pertama pendidikan agama masih berpusat pada hal-hal yang bersifat simbolicritualistic, serta bersifat legal formalistic (halal-haram) dan kehilangan ruh moralnya. Kedua, kegiatan pendidikan agama cenderung bertumpu pada penggarapan ranah kognitif dan paling banter hingga ranah emosional, tetapi tidak dapat mewujudkannya dalam tindakan nyata akibat tak tergarapnya ranah psikomotorik. Kritik semacam itu juga berkembang di tengah masyarakat, yaitu bahwa kurikulum PAI dipandang kurang berhasil dalam membentuk sikap, perilaku dan pembiasaan peserta didik. Sebagai indikatornya antara lain adalah rendahnya minat dan kemampuan siswa untuk melaksanakan ibadah, tidak mampu baca tulis Qur’an, berperilaku kurang terpuji, bahkan melakukan tindak kriminal dan aksi kekerasan, anarchismepremanisme, tindakan brutal, perkelahian pelajar, konsumsi minuman keras, narkoba dan lain-lain. Adapun kontribusi penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui implementasi program Imtaq sebagai upaya penguatan nilai-nilai keagamaan anak di SDN 21 Tolomundu Kota Bima.(2) Mengetahui Materi-Materi Imtaq yang ditanamkan pada siswa dalam rangka penguatan nilai-nilai keagamaan di SDN 21 Tolomundu Kota Bima. (3) Mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam program imtaq di SDN 21 Tolomundu Kota Bima.