PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TENTANG IDE POKOK KELAS 5

Mawar_21---, Siswa Sekolah Dasar kelas 5 adalah siswa yang masih dalam masa anak-anak. Untuk menyampaikan materi harus menyesuaikan dengan karakter mereka. Pembelajaran membutuhkan strategi yang tepat agar materi dapat terserap dengan baik.

Pembelajaran yang hanya disampaikan dengan ceramah saja membuat siswa menjadi bosan dan dampaknya tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Salah satu permasalahan yang ditemui di kelas 5 SDN 21 Tolomundu Kota Bima, adalah sulitnya menemukan ide pokok dari bacaan.

Siswa mengalami kesulitan dalam memahami isi bacaan. Kesulitan itu disebabkan berbagai macam hal. Permasalahan yang mereka hadapi di antaranya adalah malas membaca, kesulitan memahami kosakata, kesulitan menemukan informasi dalam bacaan.

Ide pokok suatu bacaan adalah hal yang menjadi topik permasalahan dalam cerita atau teks bacaan. Bacaan terdiri dari paragraf, setiap paragraf tersusun dari kalimat – kalimat. Kalimat penyusun pragraf dibedakan menjadi dua yaitu kalimat utama dan penjelas.

Ide pokok dapat ditemukan di dalam kalimat utama. Kalimat utama adalah kalimat yang harus ada dalam setiap paragraf dan menjadi pusat dari kalimat penjelas. Kalimat utama dapat ditemukan di awal paragraf, di tengah, atau di akhir paragraf.

Kalimat penjelas adalah beberapa kalimat yang menjelaskan kalimat utama dan jumlahnya lebih dari satu. Menemukan ide pokok akan lebih mudah ketika sudah menemukan kalimat utama, karena salah satu cara menemukan ide pokok bacaan adalah dengan meringkas kalimat utama.

Untuk menghadapi kendala dan kesulitan siswa, dibutuhkan suatu strategi pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran. Model pembelajaran merupakan suatu rancangan atau desain yang menggambarkan proses rinci penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran agar terjadi perubahan atau perkembangan diri peserta didik (Sukmadinata & Syaodih, 2012: 151).

Model pembelajaran yang diterapkan adalah kepala bernomor. Model pembelajaran kepala bernomor membuat siswa lebih semangat karena mereka harus memenuhi tanggung jawab yang diberikan. Setiap siswa akan diberikan topi yang ada nomornya.

Setelah semua siswa mendapatkan topi masing -masing, siswa diminta bergabung membentuk kelompok berdasar nomor yang sama. Setiap nomor memiliki tugas yang harus diselesaikan bersama dalam satu kelompok.

Tugas yang harus diselesaikan adalah mencari ide pokok dari setiap paragraf. Setiap kelompok akan menyelesaikan tugas mencari ide pokok dalam satu paragraf berdasar nomor yang tertera dalam topi.

Setiap anggota kelompok akan berdiskusi menemukan ide pokok. Setelah ide pokok ditemukan setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi. Ide pokok dari setiap kelompok digabungkan menjadi satu kesatuan sehingga membentuk ringkasan dari isi bacaan atau cerita. Dengan demikian siswa dapat menemukan informasi dari bacaan yang dibaca.

Dengan menerapkan model pembelajaran kepala bernomor mempermudah siswa dalam menemukan ide pokok dan informasi dari teks bacaan.

Mereka akan saling bertukar pikiran dan kerja sama untuk menemukan ide pokok dari teks bacaan. Karena mereka merasa memiliki tanggung jawab terhadap nomor topi yang terdapat di kepalanya. Selain dapat menemukan ide pokok siswa secara tidak langsung juga terlatih dalam bersikap dan keterampilannya.

Model kepala bernomor yang diterapkan untuk menemukan ide pokok bacaan dapat melatih perkembangan dari segi sikap kerja sama dalam kelompok. Sikap percaya diri saat presentasi, dan keterampilan mereka saat menghasilkan produk dari diskusi kelompok. Jadi model ini sangat direkomendasikan agar pembelajaran tidak hanya monoton dengan metode ceramah yang hanya mendengarkan saja dan membuat siswa bosan.