APRESIASI KBM YANG MENARIK PADA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PENDIDIKAN Agama Islam (PAI) adalah mata pelajaran yang wajib diajarkan dalam kurikulum sekolah, mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Legalitas tersebut tercantum dalam Undang-undang dan Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSISDIKNAS) Bab II, Pasal 30 Ayat (1), (2) dan (3) yang berbunyi “Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya. Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal”. Jadi selain di sekolah Islam, PAI juga diselenggarakan di sekolah umum, baik di negeri maupun swasta, mulai dari SD sampai SMA/SMK. Bahkan sekarang di perguruan tinggi negeri Islam sudah ada program studi PIAUD (Pendidikan Islam Anak Usia Dini)

Pembelajaran agama tampaknya masih dipandang nomor dua setelah pelajaran pokok untuk ujian nasional, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA. Padahal sejatinya, pelajaran agama merupakan ilmu yang nilai kemanfaatannya ganda, untuk dunia hingga akhirat kelak. Pembelajaran Agama yang baik adalah yang menuju pada pembelajaran yang inovatif dan kreatif, guna menarik minat peserta didik supaya lebih semangat.

Pada proses pembelajaran di SDN 21 Tolomundu Kota Bima, sebagai guru PAI, penulis menerapkan sebuah metode permainan dalam pembelajaran yang merupakan sebuah inovasi murni, dan diberi istilah atau nama permainan sesuai dengan jenis permainannya. Adapun nama permainannya adalah Dong Ding Dong, Jeli-jelian, Tower-toweran, dan masih banyak lagi. Permainan ini merangsang peserta didik untuk berkompetisi, dan secara tidak langsung permainan tersebut sudah mengajak peserta didik untuk membaca materi tanpa mereka sadari. Kita tahu bahwa kegiatan membaca merupakan sesuatu yang menjadi dasar supaya kita mengetahui suatu ilmu. Dalam permainan ini, peserta didik diminta untuk mencari sebuah kata sesuai dengan instruksi guru, kata dalam sebuah kalimat pada sebuah paragraf yang akan dipelajari saat itu juga. Bagi peserta didik atau regu yang lebih dulu menemukan kata sesuai instruksi akan mendapatkan poin. Begitu seterusnya hingga mencapai poin yang ditargetkan oleh guru.

Secara implisit, peserta didik sudah otomatis membaca materi, sehingga ketika permainan selesai akan didapatkan peserta didik atau kelompok dengan poin tertinggi sebagai  pemenang. Dengan begitu, maka ketika masuk ke materi pelajaran, peserta didik sudah siap menerima dan siap belajar. Permainan ini lebih cocok diterapkan untuk kegiatan apersepsi awal sebelum masuk ke inti pembelajaran. Secara realitas, metode pembelajaran ini menjadi sesuatu yang disukai bagi peserta didik di SDN 21 Tolomundu Kota Bima, sehingga mata pelajaran PAI menjadi materi yang dirindukan hadir oleh peserta didik. Metode permainan ini mempunyai banyak manfaat tentunya bagi peserta didik, kini juga meningkatkan daya tangkap peserta didik, konsentrasi dan tentunya nilai secara kognitifnya bagus, di sisi lain afektif dan psikomotoriknya juga terlatih..